Jumat, 14 Desember 2012

mental miskin bangsa indonesia


Bajaj Isi Pertamax –
Jagad pemberitaan di media online dan elektronik diramaikan pemberitaan soal mobil-mobil mewah yang ramai-ramai berpindah ke Premium karena harga Pertamax naik dari Rp. 10.400,- menjadi Rp. 10.850,- . Ada AlphardLexusJaguar, dan sebuah sedan mewah berplat nomor merah, tertangkap kamera sedang mengisi BBM dengan nozzle warna kuning alias Premium.
Beberapa petugas SPBU yang diwawancarai mengaku mereka sudah berupaya mengingatkan pemakai mobil mewah agar jangan mengisi mobilnya dengan premium. Tapi si pemakai mobil selalu menjawab mereka “tidak mampu” membeli pertamax karena harganya yang terus naik mengikuti harga minyak di pasar dunia. Itu sebabnya mereka beralih ke premium, BBM bersubsidi.
Dalam acara Kabar Utama di TV One, seorang penelpon bernama Pak Ali, dari Pasar Minggu. Ia mengaku mobilnya Mitsubishi Pajero, memakai solar bersubsidi. Alasannya, bukankah bumi air dan kekayaan alam di dalamnya dipakai untuk kesejahteraan rakyat. Bukan hanya rakyat kecil saja, dia pun berhak menikmati BBM bersubsidi.
Di akhir acara, pembawa acara membacakan sebuah sms dari seseorang yang saya lupa namanya. Dia mengaku punya 2 buah motor dan 2 buah mobil, APV dan satu lagi saya lupa, yang jelas jenis mobil keluarga yang bukan mobil mewah. Ia mengaku selama ini selalu mengisi mobilnya dengan Pertamax Plus. Tapi belakangan ketika harga Pertamax Plus terus melambung, ia terpaksa beralih ke Pertamax.
Pengirim sms menyatakan, sebenarnya pilihan pembelian BBM bukan tergantung pada semewah apa mobilnya, semua itu tergantung pada kesadaran pemiliknya dan itikadnya untuk tidak memakai apa yang seharusnya menjadi hak orang lain. Luar biasa sekali orang ini!
Mobil Mewah Isi Premium__Mobil Mewah Isi Premium
Mobil Mewah Isi Premium__Mobil Mewah Isi Premium
Mobil Mewah Isi Premium_
– Alphard minum Premium (www.republika.co.id) –
Betul, meski seseorang punya 5 mobil mewah sekalipun, jika paradigma berpikirnya seperti Bapak Ali, yang beranggapan dirinya bagian dari rakyat yang juga berhak menikmati subsidi, maka orang-orang seperti ini tak akan merasa bersalah memakai BBM bersubsidi. Seperti ditulis seorang pengirim twitter : “semua orang juga pengen ngirit
Membeli sebuah mobil mewah, tentu sudah disadari resikonya akan mahal di biaya pemeliharaan dan perawatan. Mesin mobilnya butuh BBM ber-oktan tinggi, ban mobil, kaca spion, aksesories mobil, suku cadang dan biaya service-nya pun mahal. Karena itu mobil mewah hanya terjangkau bagi kantong orang-orang yang sudah makmur.
Mobil adalah kebutuhan tertier, orang baru berpikir membeli mobil kalau kebutuhan primer dan sekundernya sudah terpenuhi. Kalau kebutuhan tertiernya saja jenis yang mewah, tentu pemiliknya punya cukup uang untuk merawatnya. Lalu kenapa rela mengorbankan mesin mobilnya demi “ngirit”?
Ini soal “mentalitas”. “Kaya” itu ukurannya bukan hanya dari berapa asset yang dimiliki, berapa banyak tabungan yang ada, tapi seberapa ‘kaya’ orang itu menilai dirinya sendiri. Ketika BLT dibagikan tahun 2005 dan 2008 lalu, banyak orang yang tidak miskin-miskin amat, rela dilabelin miskin asal bisa mendapat BLT 3 bulan sekali. Meski untuk itu ia harus rela antri berjam-jam berdesakan dengan orang-orang yang benar-benar miskin.
Mobil Mewah Isi Premium
– Camry juga isi Premium (www.republika.co.id) –
Teman saya pernah cerita, kerabatnya yang pasutri bekerja dan punya penghasilan, rela berepot-ria mengurus jamkeskin supaya kalau berobat murah. Kebetulan saat itu ada anggota keluarganya yang sakit dan harus menjalani operasi. Katanya, dengan jamkeskin ia hanya dikenai biaya sepersekian saja dari biaya normal, padahal di tempat kerjanya ia bisa mendapatkan penggantian biaya berobat sampai plafon tertentu untuk tindakan operasi.
Dengan Jamkeskin, ia bisa irit banyak, dan tentu saja klaim asuransi dari tempat kerjanya bisa masuk kantong. Jadi dengan sakitnya anggota keluarganya, ia malah bisa dapat “untung”. Teman saya sampai geleng-geleng kepala melihat kelakuan kerabatnya itu.
Seorang teman lain pernah bercerita, di Bondowoso, kota kecil di Jawa Timur, ada seorang guru mengaji yang hanya mendapat upah Rp. 75.000 sebulan dari jasanya mengajar anak-anak mengaji. Sementara penerima BLT, yang hanya menunggu saja bisa dapat Rp. 100.000,- per bulan.
Tapi si guru mengaji ini tidak menerima BLT. Ia rela berupaya apa saja asal halal dan tak merendahkan martabatnya dengan menjadi peminta-minta. Inilah orang “kaya” yang sebenarnya. Mentalitasnya kaya, harga dirinya kaya.
Banyak orang tak tersentuh hatinya melihat kemiskinan kasat mata sehari-hari disekitarnya, meski ia punya segala-galanya lebih dari cukup. Banyak orang yang merasa sayang memberikan sebagian uangnya untuk orang lain yang membutuhkan, meski Tuhan memberinya jauh lebih banyak. Banyak orang yang terus menerus mengeluh gajinya kurang, meski tiap weekend dia masih bisa mengajak keluarganya makan di resto siap saji dan masih bisa membeli gadgetmodel baru.
Mobil Mewah Isi Premium_)Mobil Mewah Isi Premium
– Lexus pun pakai Premium (oto.detik.com) –
Kalau kaum fakir miskin rela berdesakan berpanas-panas sampai terinjak-injak demi pembagian daging qurban, paket sembako atau uang zakat, saya masih bisa maklum. Mungkin kalau tak begitu ia tak akan bisa menikmatinya. Seperti pengakuan seorang ibu yang rela berjalan kaki dari Senen ke Istiqlal dini hari, agar bisa antri paling depan, hanya supaya 4 anaknya bisa makan daging.
Meski untuk itu ia harus terjatuh beberapa kali dan kakinya lecet-lecet, ia bisa tersenyum bahagia membawa pulang sebungkus daging. Bukan untuk dijual lagi agar dapat untung! Tidak, ini demi anak-anaknya bisa makan daging.
Lah, kalau ada ribuan orang dari kalangan ekonomi kelas menengah dan menengah atas rela antri sampai terinjak-injak dan pingsan di sebuah mall mewah Pacific Place, demi sebuah gadget model terbaru dengan harga diskon 50%, saya tak habis pikir. Padahal pembelian itu mensyaratkan pembeli harus memiliki kartu kredit tertentu yang menjadi sponsor penjualan.
Setiap orang harus menunjukkan kartu kredit dengan nama yang sama antara yang tertera di kartu kredit dengan kartu identitas pembeli. Artinya si pembeli haruslah pemilik kartu kredit. Seseorang yang punya kartu kredit, oleh pihak bank penerbit dianggap cukup memadai untuk memiliki sebuah kartu belanja dengan iuran tahunan jumlah tertentu.
Ia dinilai punya penghasilan layak untuk membayar angsuran minimal dari limit/batas atas kartu kredit itu. Artinya lagi, ia bukan orang tak punya. Tapi faktanya ia tak punya ‘malu’ untuk mendapatkan barang diskonan sampai rela mengorbankan dirinya.
Pemilik mobil mewah yang rela antri BBM bersubsidi dan rela mengorbankan kehandalan mesin mobilnya demi satu kata : IRIT, kurang lebih mentalitasnya sama dengan orang yang rela disebut miskin agar dapat BLT, rela pingsan demi BB diskonan. Sekali lagi, “kaya” dan “miskin” bukan persoalan materi semata. Ini lebih pada soal “mental” dan “hati”. Ketika mentalitas seseorang sudah kaya, hatinya merasa kaya, maka perilakunya pun akan “kaya”.
Antrian BB Bellagio di Pacific Place__Antrian BB Bellagio di Pacific Place
Antrian BB Bellagio di Pacific Place__Antrian BB Bellagio di Pacific Place
– Ribuan orang “miskin” antri BB Bellagio di Pacific Place (forum.tempo.co) –
Saya teringat pembicaraan di grup BBM saya dengan mantan teman-teman kuliah. Ada yang bertanya : “sebenarnya, kalau harga BBM naik, siapa sih yang diuntungkan?”. Lalu seorang teman menjawab : “yang beruntung ya orang yang selalu bersyukur”. Benar! Sebab hanya orang yang pandai bersyukur yang bisa merasa “cukup” dalam segala hal.
Gaji saya tentu tak akan cukup kalau saya berpatokan sepatu dan tas saya harus yang bermerk, meski itu hanya barang “KW” alias aspal! Tapi tentu cukup kalau saya membeli sesuai dengan kemampuan saya. Saya akan merasa “miskin” kalau saya melihat teman-teman saya yang sudah sukses dalam karir atau bisnisnya. Tapi saya akan merasa “kaya” ketika tiap hari saya temukan begitu banyak orang bergelut dengan sampah hanya demi bertahan hidup.
Saya ingat setahun lalu ada konser Justin Bieber yang harga tiket termurahnya saja Rp. 1,5 juta, panitia menyediakan 10.000 lembar tiket ludes terjual habis, meski ada tiket yang harganya Rp. 5 juta. Kalau diasumsikan dengan harga tiket termurah, setidaknya 15 milyar habis dalam tempo beberapa jam.
Padahal, kalau diadakan malam amal untuk membantu orang miskin, cacat, sakit, anak-anak putus sekolah, dll, rasanya sulit dibayangkan bisa terkumpul 15 milyar dalam tempo semalam.
Anak-anak ABG saat itu rela tidak jajan dan menabungkan uang sakunya 3 bulan demi terbeli tiket konser Justin Bieber. Apa kira-kira mereka rela menabung selama itu untuk membayar biaya bimbel atau membeli buku? Tentu tidak, sebab mereka beranggapan itu kewajiban ortunya.
Penerima BLT
– Antrian penerima BLT, gak miskin-miskin amat kan? (hariansumutpos.com) –
Beberapa waktu lalu, saya nonton berita di TV, puluhan orang menggugat sebuah travel biro umroh abal-abal karena telah menipu mereka. Travel biro ini menawarkan paket umroh seharga Rp. 6 juta padahal travel biro lainnya rata-rata paket termurah biayanya Rp. 16 juta.
Akhirnya, uang Rp. 6 juta sudah disetorkan, tapi mereka tak kunjung diberangkatkan. Ternyata, bahkan untuk urusan ibadah pun pilih “ngirit” dengan paket hemat meski harganya tak masuk akal. Banyak sekali kasus penipuan dengan berbagai macam iming-iming, tapi modusnya sama, menawarkan sesuatu dengan harga kelewat murah atau menawarkan investasi dengan keuntungan besar dalam tempo singkat dan tanpa susah payah.
Yang seperti ini menjamur di Indonesia dan seperti mendapat lahan yang subur. Kenapa?! Sekali lagi karena banyak masyarakat kita yang mentalitasnya seperti itu. Mau irit, mau kaya cara kilat, mau dapat untung besar instan, tanpa susah payah.
Itulah potret sebagian dari mentalitas bangsa kita. Mungkin inilah sebabnya meski kita sudah merdeka 66 tahun, tetap saja tidak bisa jadi negara kaya. Mentalitas sebagian bangsanya, sejak remaja hingga dewasa memang masih “miskin”. Demi sesuatu yang sifatnya konsumtif dan kesenangan, mereka rela bersusah payah.
Tapi kalau ada sesuatu yang sifatnya “bantuan”, mereka rela berpura-pura tak berpunya agar kebagian. Sebagian besar bangsa ini masih lebih suka menadahkan tangan, masih lebih suka memposisikan diri sebagai “tangan di bawah”. Banyaknya jumlah pengemis yang membanjiri kota-kota besar, tidak berarti di kampung tak ada pekerjaan.
Tapi lebih karena alasan lebih bisa jadi kaya dengan mengemis di kota besar, ketimbang susah payah mencangkul sawah di kampung. Saya kuatir, suatu saat ada orang kaya yang merasa berhak atas raskin (beras miskin) hanya karena dirinya bagian dari rakyat juga. Duuh.., bangsaku!
Mobil Keren Pakai Pertamax



sumber:  http://supermilan.wordpress.com/2012/04/05/mobil-mewah-pakai-bbm-bersubsidi-cerminan-mentalitas-bangsa-yang-miskin/

Senin, 29 Oktober 2012


SELAYANG PANDANG KOPERASI ASTRA INTERNATIONAL
  • Didirikan pada tanggal 25 Juni 1990 di AETC, Jl. Gaya Motor I No. 10 Jakarta.
  • Disahkan dengan Akte Badan Hukum No. 8304 tanggal 14 Juli 1990.
  • Perubahan Anggaran Dasar Koperasi No. 32/PAD/KWK.9/VIII/99 tanggal 10 Agustus 1999.
  • Mendapat alokasi pembelian saham dari PT. Astra International sebanyak 1.000.000,- (satu juta) lembar saham.
  • Merupakan koperasi primer nasional dengan fungsi induk bagi koperasi unit dan cabang group Astra.
visi
Menjadi institusi usaha yang terbaik dalam mendukung perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan Anggota
misi
Mengembangkan usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan Anggota dan Karyawan, serta memberikan nilai tambah bagi perusahaan di lingkungan kelompok Astra, dengan berlandaskan azas QCD
what business we are in
Usaha-usaha yang meningkatkan kesejahteraan Anggota dan memberikan nilai tambah bagi perusahaan di lingkungan kelompok Astra
corporate value
  • Menjadi koperasi yang bermanfaat bagi Anggota.
  • Mengutamakan pelayanan terbaik bagi Anggota.
  • Pelanggan dan Mitra Usaha.
  • Senantiasa mengutamakan kerja sama.
  • Pengelolaan secara profesional, transparan dan kehati-hatian.
  • Menjunjung tinggi prinsip dasar koperasi dengan landasan etika kerja dan etika usaha yang benar.
key success factor
  • Mempunyai Corporate Image yang baik.
  • Mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM) yang loyal, profesional, dan memiliki jiwa entrepreneurship.
  • Mempunyai jaringan kerjasama yang luas dan baik dengan pihak intern maupun ekstern.

    KEANGGOTAAN
    • Karyawan tetap Astra Group.
    • Mengisi form keanggotaan Koperasi Astra dengan benar dan lengkap
      Form Keanggotaan Koperasi Astra bisa didapat di:
      - Koperasi Unit/HRD perusahaan setempat
      - Download di www.koperasi-astra.com
    • Melampirkan copy KTP & ID Card
    • Disetujui oleh Pengurus Koperasi Unit & HRD
    • Membayar Simpanan Pokok sebesar Rp. 10.000,- (Sepuluh Ribu Rupiah)
      Simpanan Pokok dapat disetor langsung ke Koperasi Astra atau transfer melalui:
      - Bank Mandiri Cabang Gambir, Atas Nama Koperasi Astra International
        No. Rek: 119-009-400-4155
        atau
      - Bank Permata Cabang Hayam Wuruk, Atas Nama Koperasi Astra International
        No. Rek: 0.200.162.099
    • Seluruh dokumen persyaratan dan bukti transfer pembayaran dapat dikirim:
      - Langsung ke Koperasi Astra
      - Via Fax (021) 653-5022, Up. Bagian Keanggotaan Telp (021) 6583-2776 Ext. 105/148
      - Via Kopnit/HRD setempat, untuk kemudian diteruskan ke Bagian Keanggotaan Koperasi Astra
    • Koperasi Astra akan menerbitkan kartu Anggota dalam waktu 3 hari setelah aplikasi keanggotaan diterima lengkap
    • Kartu Anggota yang sudah jadi dikirim secara kolektif ke PIC HRD/Personalia perusahaan setempat

    Hak & Kewajiban Anggota
    • Mendapatkan manfaat & pelayanan atas seluruh kegiatan Koperasi.
    • Mendapatkan Sisa Hasil Usaha.
    • Partisipasi aktif terhadap seluruh kegiatan dan program Koperasi.
    • Mentaati seluruh ketentuan dan peraturan yang berlaku di Koperasi.
    Manfaat Menjadi Anggota
    • Berbagai Fasilitas Pinjaman
    • Beasiswa untuk Anak Anggota
    • Program Persiapan Pensiun untuk Anggota
    • Program Perumahan
    • Simpanan Berjangka


    PRODUK KOPERASI
    1.       PINJAMAN
    2.       SIMPANAN
    1).  JENIS -  JENIS PINJAMAN  :
    http://www.koperasi-astra.com/images/icon_bencana.gif
    http://www.koperasi-astra.com/images/icon_pelangi.gif
    http://www.koperasi-astra.com/images/icon_rumah.gif
    http://www.koperasi-astra.com/images/icon_uangmukarumahkhusus.gif
    http://www.koperasi-astra.com/images/icon_pendidikan.gif
    http://www.koperasi-astra.com/images/icon_transportasi.gif
    http://www.koperasi-astra.com/images/icon_rumah.gif
    http://www.koperasi-astra.com/images/icon_modalpensiun.gif
    http://www.koperasi-astra.com/images/icon_multiguna.gif
    http://www.koperasi-astra.com/images/icon_darurat.gif
    http://www.koperasi-astra.com/images/icon_multi-griya.gif
    http://www.koperasi-astra.com/images/family-icon.jpg


Judul : “Koperasi Indonesia : Potret Dan Tantangan

ABSTRAK
Sesuai dengan pasal 33 dalam Undang-Undang Dasar 1945 telah disebutkan bahwa koperasi sesuai dengan perekonomian Indonesia. Dimana semua warga negara dan pemerintah Indonesia wajib menjaga keberadaan dan pengembangan koperasi menjadi sektor ekonomi yang kuat sehingga mampu berperan dalam perekonomian Indonesia. Konsep koperasi itu bersifat umum, namun karakteriktik dari koperasi Indonesia berbeda dengan koperasi negara lain. Koperasi indonesia bukanlah hanya sebuah badan/organisasi saja, melainkan berperan untuk memberantas kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan masyarkat dan menyebarluaskan jiwa dan semangat koperasi untuk terus dikembangkan. Namun, rendahnya SDM yang kita miliki, terjadi banyak hal yang tidak inginkan koperasi ini. Seperti ada saja penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dari kalangan yang tidak jelas sehingga membuat masyarakat memiliki opini sendiri terhadap koperasi dan hal itu mengakibatkan turunnya kinerja dari koperasi itu sendiri. Maka untuk itu pemerintah perlu membangun kembali citra dari koperasi itu. Pemerintah perlu mensosialisasikan kembali nilai-nilai luhur koperasi kepada masyarkat luas , mengembangkan jiwa koperasi didalam diri mereka, membangun kerja sama diantara mereka, serta bertindak tegas bila perlu membubarkan terhadap koperasi yang tidak jelas dan tidak memiliki perizinan usahanya.
I.     Latar Belakang
1.       Sejarah kelahiran dan berkembangnya koperasi di negara maju (barat) dan negara berkembang memang sangat diametral. Di barat koperasi lahir sebagai gerakan untuk melawan ketidakadilan pasar, oleh karena itu tumbuh dan berkembang dalam suasana persaingan pasar. Bahkan dengan kekuatannya itu koperasi meraih posisi tawar dan kedudukan penting dalam konstelasi kebijakan ekonomi termasuk dalam perundingan internasional. Peraturan perundangan yang mengatur koperasi tumbuh kemudian sebagai tuntutan masyarakat koperasi dalam rangka melindungi dirinya.
2.       Di negara berkembang koperasi dirasa perlu dihadirkan dalam kerangka membangun institusi yang dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu kesadaran antara kesamaan dan kemuliaan tujuan negara dan gerakan koperasi dalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat ditonjolkan di negara berkembang, baik oleh pemerintah kolonial maupun pemerintahan bangsa sendiri setelah kemerdekaan, berbagai peraturan perundangan yang mengatur koperasi dilahirkan dengan maksud mempercepat pengenalan koperasi dan memberikan arah bagi pengembangan koperasi serta dukungan/perlindungan yang diperlukan.
3.       Pengalaman di tanah air kita lebih unik karena koperasi yang pernah lahir dan telah tumbuh secara alami di jaman penjajahan, kemudian setelah kemerdekaan diperbaharui dan diberikan kedudukan yang sangat tinggi dalam penjelasan undang-undang dasar. Dan atas dasar itulah kemudian melahirkan berbagai penafsiran bagaimana harus mengembangkan koperasi. Paling tidak dengan dasar yang kuat tersebut sejarah perkembangan koperasi di Indonesia telah mencatat tiga pola pengembangan koperasi. Secara khusus pemerintah memerankan fungsi “regulatory” dan “development” secara sekaligus (Shankar 2002). Ciri utama perkembangan koperasi di Indonesia adalah dengan pola penitipan kepada program yaitu : (i) Program pembangunan secara sektoral; (ii) Lembaga-lembaga pemerintah; dan (iii) Perusahaan baik milik negara maupun swasta. Sebagai akibatnya prakarsa masyarakat luas kurang berkembang dan kalau ada tidak diberikan tempat semestinya.
4.       Selama ini “koperasi” di­kem­bangkan dengan dukungan pemerintah dengan basis sektor-sektor primer yang memberikan lapangan kerja  terbesar ba­gi penduduk Indonesia. KUD  sebagai koperasi program  yang didukung dengan program pem­bangunan  untuk membangun KUD. Di sisi lain pemerintah memanfaatkan KUD untuk mendukung program pembangunan seperti yang se­lama PJP I, menjadi ciri yang menonjol dalam politik  pem­bangunan koperasi. Bahkan koperasi secara eksplisit ditugasi melanjutkan program yang kurang berhasil ditangani langsung oleh pemerintah, seperti penyaluran kredit BIMAS menjadi KUT, pola pengadaan bea pemerintah, TRI dan lain-lain sampai pada penciptaan monopoli baru (cengkeh).
II.      Potret Koperasi Indonesia
5.       Sampai dengan bulan November 2001, jumlah koperasi di seluruh Indonesia tercatat sebanyak 103.000 unit lebih, dengan jumlah keanggota ada sebanyak 26.000.000 orang. Jumlah itu jika dibanding dengan jumlah koperasi per-Desember 1998 mengalami peningkatan sebanyak dua kali lipat. Jumlah koperasi aktif, juga mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan. Jumlah koperasi aktif per-November 2001, sebanyak 96.180 unit (88,14 persen). Corak koperasi Indonesia adalah koperasi dengan skala sangat kecil.
6.       Secara historis pengembangan koperasi di Indonesia yang telah digerakan melalui dukungan kuat program pemerintah yang telah dijalankan dalam waktu lama, dan tidak mudah ke luar dari kungkungan pengalaman ter­sebut. Jika semula ketergantungan terhadap captive market program menjadi sumber pertumbuhan, maka pergeseran ke arah peran swasta  menjadi tantangan baru bagi lahirnya pesaing-pesaing usaha  terutama KUD.
7.       Jika melihat posisi koperasi pada hari ini sebenarnya masih cukup besar harapan kita kepada koperasi. Memasuki tahun 2000 posisi koperasi Indonesia pada dasarnya justru didominasi oleh koperasi kredit yang menguasai antara 55-60 persen dari keseluruhan aset koperasi dan dilihat dari populasi koperasi yang terkait dengan program pemerintah hanya sekitar 25% dari populasi koperasi atau sekitar 35% dari populasi koperasi aktif. Pada akhir-akhir ini posisi koperasi dalam pasar Perkreditan mikro menempati tempat kedua setelah BRI-unit desa dengan pangsa sekitar 31%. Dengan demikian walaupun program pemerintah cukup gencar dan menimbulkan distorsi pada pertumbuhan kemandirian koperasi, tetapi hanya menyentuh sebagian dari populasi koperasi yang ada. Sehingga pada dasarnya masih besar elemen untuk tumbuhnya kemandirian koperasi.
8.        Mengenai jumlah koperasi yang meningkat dua kali lipat dalam waktu 3 tahun 1998 –2001, pada dasarnya tumbuh sebagai tanggapan  terhadap dibukanya secara luas pendirian koperasi dengan pencabutan Inpres 4/1984 dan lahirnya Inpres 18/1998. Sehingga orang bebas mendirikan koperasi pada basis pengembangan dan pada saat ini sudah lebih dari 35 basis pengorganisasian koperasi. Kesulitannya pengorganisasian koperasi tidak lagi taat pada penjenisan koperasi sesuai prinsip dasar pendirian koperasi atau insentif terhadap koperasi. Keadaan ini menimbulkan kesulitan pada pengembangan aliansi bisnis maupun pengembangan usaha koperasi kearah penyatuan vertical maupun horizontal.
9.       Struktur organisasi koperasi Indonesia mirip organisasi pemerintah/lembaga kemasyarakatan yang terstruktur dari primer sampai tingkat nasional. Hal ini  telah menunjukkan kurang efektif nya peran organisasi sekunder dalam membantu koperasi primer. Tidak jarang menjadi instrumen eksploitasi sumberdaya dari daerah pengumpulan. Fenomena ini dimasa datang harus diubah karena adanya perubahan orientasi bisnis yang berkembang dengan globalisasi.
III.       Kemanfaatan Koperasi
10.       Secara teoritis  sumber kekuatan koperasi  sebagai badan usaha  dalam konteks kehidupan perekonomian , dapat dilihat dari kemampuan untuk menciptakan kekuatan monopoli dengan derajat monopoli tertentu . Tetapi ini adalah kekuatan semu dan justru dapat menimbulkan kerugian bagi anggota  masyarakat di luar koperasi. Sumber kekuatan lain adalah kemampuan memanfaatkan berbagai potensi  external economies yang timbul di sekitar ke­giat­an ekonomi para anggotanya. Dan kehematan tersebut ha­nya dapat dinikmati secara bersama-sama, termasuk dalam hal menghindarkan diri dari adanya external diseconomies itu.
11.   Kehematan-kehematan yang dapat menjadi sumber kekuatan ko­perasi  memang tidak terbatas pada nilai ekonomis nya sema­ta. Kekuatan itu juga dapat bersumber dari faktor non-ekono­mis yang menjadi faktor berpengaruh secara tidak langsung ter­hadap kegiatan ekonomi anggota  masyarakat dan badan usaha koperasi . Sehingga manfaat atau keuntungan koperasi pada dasarnya selalu ter­kait dengan dua jenis manfaat, yaitu yang nyata (tangible)  dan yang tidak nyata (intangible).  Kemanfaatan koperasi ini ju­ga selalu berkaitan dengan keuntungan yang bersifat eko­no­mi dan sosial. Karena koperasi selain memberikan keman­fa­atan ekonomi juga mempunyai perhatian dan kepedulian terhadap aspek so­sial seperti pendidikan,  suasana sosial kemasyarakatan, ling­kungan hidup,  dan lain-lain. Pembahasan ini difokuskan kepa­da manfaat yang mendasari digunakannya mekanisme  koperasi .
12.   Dalam hal ini koperasi mempunyai kekuatan yang lain kare­na koperasi dapat memberikan kemungkinan pengenalan teknologi  baru melalui kehematan dengan mendapatkan infor­masi  yang langsung dan tersedia bagi setiap anggota yang me­mer­lukannya. Kesemuanya itu dilihat dalam kerangka peran­­an koperasi  secara otonom bagi setiap individu anggotanya yang te­lah memutuskan menjadi anggota koperasi. Dengan de­mi­kian sepanjang koperasi dapat menghasilkan kemanfaatan ter­sebut bagi anggotanya maka akan mendorong orang untuk ber­koperasi karena dinilai bermanfaat.
13.   Dalam konteks yang lebih besar koperasi dapat dilihat se­ba­gai wahana koreksi oleh masyarakat pelaku ekonomi, ba­ik produsen maupun konsumen, dalam memecahkan kega­gal­an pasar dan mengatasi inefisiensi karena ketidaksempur­na­an pasar. Secara teoritis  koperasi akan tetap hadir jika terjadi ke­gagalan pasar. Jika pasar berkembang semakin kompetitif se­cara alamiah koperasi akan menghadapi persaingan  dari da­lam. Karena segala insentif  ekonomi yang selama ini didapat ti­dak lagi bisa dimanfaatkan. Sehingga sumber kekuatan untuk tetap mempertahankan hadirnya koperasi terletak pada ke­mam­­puan untuk mewujudkan keuntungan tidak langsung atau intangible  benefit yang disebutkan di muka.
14.   Dalam kerangka yang lebih makro suatu perekonomian  me­ru­pakan suatu bangunan yang terdiri dari berbagai pelaku yang dikenal dengan kelompok produsen dan kelompok kon­sumen. Di dalam suatu negara  berkembang  organisasi ekono­mi dari masing-masing pelaku tadi menjadi semakin kompleks. Ka­rena selain pemerintah dan swasta (perusahaan  swasta) se­be­nar­nya masih ada dua kelompok lain yaitu koperasi dan sek­tor  rumah tangga. Kelompok yang disebut terakhir, perlu men­dapatkan pencermatan tersendiri, karena mungkin ia dapat bera­da di dalam koperasi, atau menjadi suatu unit usaha  sen­diri, atau merupakan pendukung usaha  swasta  yang ada. Inilah yang sebenarnya perlu kita lihat dalam kerangka yang lebih luas.
15.   Secara konseptual dan empiris, mekanisme  koperasi  me­mang diperlukan dan tetap diperlukan oleh suatu perekonomi­an  yang menganut sistem pasar.  Besarnya peran tersebut akan sangat tergantung dari tingkat pendapatan masyarakat, tingkat pengetahuan dan kesadaran  masyarakat serta struktur  pasar  dari berbagai kegiatan ekonomi dan sumber daya alam dari sua­tu negara.  Contoh klasik dari pentingnya kondisi pasar yang kompatibel dengan kehadiran koperasi adalah pengalaman koperasi susu dimana-mana di dunia ini selalu menjadi contoh sukses (kasus bilateral monopoli). Padahal sukses ini tidak selalu dapat diikuti oleh jenis kegiatan produksi pertanian lainnya. Koperasi sebagai mekanisme  kerjasama  ekono­mi juga tidak mengungkung dalam sistemnya sendiri yang ter­ba­tas pada sistem dan struktur koperasi, tetapi dalam inte­rak­si dapat meminjam mekanisme bisnis yang lazim dipakai oleh badan usaha  non-koperasi. Termasuk dalam hal ini pem­ben­tukan usaha  yang berbentuk non koperasi  untuk memper­ta­hankan kemampuan pelayanan  dan menegakkan mekanisme koperasi  yang dimiliki.
IV.      Posisi Koperasi dalam Perdagangan Bebas
16.   Esensi perdagangan bebas  yang sedang diciptakan oleh ba­nyak negara  yang ingin lebih maju ekonominya adalah meng­­hilangkan sebanyak mungkin hambatan perdagangan inter­nasional. Melihat arah tersebut maka untuk melihat dampak­nya terhadap perkembangan koperasi  di tanah air dengan cara mengelompokkan koperasi ke dalam ketiga kelompok atas dasar jenis koperasi. Pengelompokan itu meliputi pembedaan atas dasar: (i) koperasi produsen  atau koperasi yang bergerak di bidang  produksi,  (ii) koperasi konsumen  atau koperasi kon­sumsi, dan (iii) koperasi kredit dan jasa  keuangan. Dengan cara ini akan lebih mudah mengenali keuntungan yang bakal timbul dari adanya perdagangan bebas  para anggota  koperasi dan anggota koperasinya sendiri.
17.   Koperasi produsen  terutama koperasi pertanian memang meru­pa­kan koperasi yang paling sangat terkena pengaruh per­dagangan bebas  dan berbagai liberalisasi. Koperasi pertanian di seluruh belahan dunia ini me­mang selama ini menikmati proteksi  dan berbagai bentuk sub­sidi serta dukungan pemerintah. Dengan diadakannya pengaturan mengenai subsidi, tarif, dan akses pasar, maka produksi  barang yang dihasilkan oleh ang­gota  koperasi tidak lagi dapat menikmati perlindungan seper­ti semula, dan harus dibuka untuk pasaran impor  dari ne­gara  lain yang lebih efisien.
18.   Untuk koperasi-koperasi yang menangani komoditi sebagai pengganti impor  atau ditutup dari persaingan  impor jelas hal ini akan merupakan pukulan be­rat dan akan menurunkan perannya di dalam percaturan pa­sar kecuali ada rasionalisasi produksi.  Sementara untuk koperasi yang menghasilkan barang pertanian  untuk ekspor seperti minyak sawit, kopi, dan rempah serta produksi  pertanian dan perikanan maupun peternakan  lainnya, jelas perdagangan bebas merupakan peluang emas. Karena berbagai kebebasan tersebut berarti membuka peluang pasar yang baru. Dengan demikian akan memperluas pasar yang pada gilirannya akan merupakan peluang untuk pening­katan produksi dan usaha bagi koperasi yang bersangkutan. Dalam konteks ini koperasi yang menangani produksi  per­tanian,  yang selama ini mendapat kemudahan dan per­lin­dungan pemerintah melalui proteksi  harga  dan pasar akan meng­hadapi masa-masa sulit. Karena itu koperasi produksi  ha­rus merubah strategi kegiatannya. Bahkan mungkin harus me­reorganisasi kembali supaya kompatibel dengan tantangan yang dihadapi. Untuk koperasi produksi  di luar pertanian  memang cukup sulit untuk dilihat arah pengaruh dari liberalisasi perdagangan terha­dapnya. Karena segala sesuatunya akan sangat tergan­tung di posisi segmen  mana kegiatan koperasi  dibedakan dari para anggotanya. Industri kecil misalnya sebenarnya pada saat ini relatif berhadapan dengan pasar yang lebih terbuka. Artinya mereka terbiasa dengan persaingan  dengan dunia luar untuk memenuhi pemintaan ekspor maupun berhadapan dengan ba­rang pengganti yang diimpor. Namun cara-cara koperasi juga dapat dikerjakan oleh perusahaan bukan koperasi.
19.   Secara umum koperasi di dunia akan menikmati manfaat be­sar dari adanya perdagangan bebas,  karena pada dasarnya per­dagangan bebas itu akan selalu membawa pada persaingan  yang lebih baik dan membawa pada tingkat keseimbangan har­ga  yang wajar serta efisien. Peniadaan hambatan per­da­gangan akan memperlancar arus perdagangan dan terbukanya pilih­an barang dari seluruh pelosok penjuru dunia secara be­bas. Dengan demikian konsumen akan menikmati kebebasan un­tuk memenuhi hasrat konsumsinya secara optimal . Meluas­nya konsumsi masyarakat dunia akan mendorong meluas dan mening­katnya usaha  koperasi  yang bergerak di bidang  konsumsi. Selain itu dengan peniadaan hambatan perdagangan oleh pe­merintah melalui peniadaan non torif barier dan penurunan ta­rif akan menyerahkan mekanisme  seleksi sepenuhnya kepada ma­syarakat. Koperasi sebenarnya menjadi wahana masyarakat un­tuk melindungi diri dari kemungkinan kerugian yang timbul aki­bat perdagangan bebas .
20.   Kegiatan koperasi kredit,  baik secara teoritis  maupun em­pi­ris, terbukti mempunyai kemampuan untuk membangun seg­men­tasi pasar  yang kuat sebagai akibat struktur  pasar  keuang­an yang sangat tidak sempurna, terutama jika menyangkut masa­lah  informasi.  Bagi koperasi kredit  keterbukaan perda­gangan dan aliran modal  yang keluar masuk akan meru­pakan kehadiran pesaing baru terhadap pasar keuangan, na­mun tetap tidak dapat menjangkau para anggota koperasi. Apa­bila koperasi kredit mempunyai jaringan  yang luas dan me­nu­tup usahanya hanya untuk pelayanan anggota saja, maka seg­mentasi ini akan sulit untuk ditembus pesaing baru. Bagi koperasi-koperasi kredit  di negara berkembang,  ada­nya globalisasi  ekonomi dunia akan merupakan peluang untuk menga­dakan kerjasama  dengan koperasi kredit  di negara maju dalam membangun sistem perkreditan  melalui koperasi. Koperasi kredit atau simpan pinjam di masa mendatang akan menjadi pilar kekuatan sekitar koperasi yang perlu diikuti oleh dukungan lainnya seperti sistem pengawasan dan jaminan.
V.    Koperasi Dalam Era Otonomi Daerah
21.       Implementasi undang-undang otonomi  daerah, akan mem­berikan dampak positif bagi koperasi dalam hal alokasi sum­ber daya alam dan pelayanan  pembinaan lainnya. Namun kope­rasi akan semakin menghadapi masalah  yang lebih intensif de­ngan pemerintah daerah dalam bentuk penempatan lokasi  inves­tasi  dan skala kegiatan koperasi . Karena azas efisiensi  akan mendesak koperasi untuk membangun jaringan  yang luas dan mungkin melampaui batas daerah otonom. Peranan advo­kasi oleh gerakan koperasi  untuk memberikan orientasi kepa­da pemerintah di daerah semakin penting. Dengan demikian peranan pemerintah di tingkat propinsi yang diserahi tugas untuk pengembangan koperasi harus mampu menjalankan fung­si intermediasi semacam ini. Mungkin juga dalam hal lain yang berkaitan dengan pemanfaatan infrastruktur daerah yang semula menjadi kewenangan pusat.
22.   Peranan pengembangan sistem lembaga keuangan koperasi di tingkat Kabupaten / Kota sebagai daerah otonomi menjadi sangat penting. Lembaga keuangan koperasi yang kokoh di daerah otonom akan dapat menjangkau lapisan bawah dari ekonomi rakyat. Disamping itu juga akan mampu berperan menahan arus keluar sumber keuangan daerah. Berbagai studi menunjukan bahwa lembaga keuangan yang berbasis daerah akan lebih mampu menahan arus kapital keluar.
23.   Dukungan yang diperlukan bagi koperasi untuk mengha­dapi berbagai rasionalisasi adalah keberadaan lembaga jaminan kre­dit  bagi koperasi dan usaha  kecil  di daerah. Dengan demi­kian kehadiran lembaga jaminan akan menjadi elemen terpenting untuk percepatan perkembangan koperasi  di dae­rah. Lembaga jaminan kredit yang dapat dikembangkan Pemerintah  Daerah akan dapat mendesentralisasi pengem­bangan ekonomi rakyat  dan dalam jangka panjang  akan me­num­buhkan kemandirian daerah untuk mengarahkan aliran uang di masing-masing daerah. Dalam jangka menengah kope­rasi juga perlu memikirkan asuransi bagi para penabung.
24.   Potensi koperasi pada saat ini sudah mampu untuk memulai gerakan koperasi  yang otonom, namun fokus bisnis koperasi harus diarahkan pada ciri universalitas kebutuhan yang tinggi seperti jasa  keuangan, pelayanan  infrastruktur serta pembelian bersama. Dengan otonomi  selain peluang untuk memanfaatkan potensi  setempat juga terdapat potensi benturan yang harus diselesaikan di tingkat daerah. Dalam hal ini konsolidasi potensi  keuangan, pengem­bangan jaringan  informasi  serta pengembangan pusat inovasi dan teknologi  merupakan kebutuhan pendukung untuk kuat­nya kehadiran koperasi. Pemerintah  di daerah dapat mendo­rong pengem­bang­an lembaga penjamin kredit  di daerah.
VI.                Penutup
25.       Pendekatan pengembangan koperasi sebagai instrumen pembangunan terbukti menimbulkan kelemahan dalam menjadikan dirinya sebagai koperasi yang memegang prinsip-prinsip koperasi dan sebagai badan usaha yang kompetitif. Reformasi kelembagaan koperasi menuju koperasi dengan jati dirinya akan menjadi agenda panjang.
26.       Dalam kerangka otonomi daerah perlu penataan lembaga keuangan koperasi (koperasi simpan pinjam) untuk memperkokoh pembiayaan kegiatan ekonomi di lapisan terbawah dan menahan arus ke luar potensi sumberdaya lokal yang masih diperlukan. Pembenahan ini akan merupakan elemen penting dalam membangun sistem pembiayaan mikro di tanah air.
 DAFTAR PUSTAKA
1.                   Couture, M-F, D. Faber, M. Larim, A-B. Nippierd : Transition to Cooperative Entrepreneurship, ILO and University of Nyeurode, of Nyenrode, Genewa, 2002.
2.                   Ravi Shankar and Garry Conan : Second Critical Study on Cooperative Legislation and policy  Reform, ICA, RAPA, New Delhi, 2002.
3.                   Noer Soetrisno : Rekonstruksi Pemahaman Koperasi Merajut Kekuatan Ekonomi Rakyat
4.                   Rusidi, Prof. Dr. Ir. MS dan Maman Suratman, Drs. MSi : Bunga Rampai 20 Pokok Pemikiran Tentang Koperasi, Institut Manajemen Koperasi Indonesia, Bandung 2002

sumber:http://vahmy76.wordpress.com/2011/12/19/jurnalekonomi-koperasi-5/

Jumat, 06 Juli 2012

enaknya punya bisnis


Meskipun memulai sebuah bisnis dapat menyajikan tantangan dan resiko yang menakutkan bagi Anda. Namun dibalik itu semua, ada manfaat yang sangat penting  menjadi seorang pemilik bisnis. Memiliki bisnis sendiri tentunya memberikan Anda banyak kebebasan yang mungkin tidak akan pernah Anda dapatkan ketika bekerja untuk orang lain.
Potensi penghasilan tidak terbatas
Ketika bekerja untuk orang lain, potensi penghasilan Anda biasanya terbatas pada beberapa jenis struktur gaji. Namun, sebagai pemilik bisnis, Anda secara teoritis memiliki potensi pendapatan yang tidak terbatas. Besar kecilnya penghasilan Anda tergantung dari jumlah pekerjaan dan kreativitas Anda dalam mempromosikan dan mengembangkan produk, jasa dan ide. Tidak semua usaha akan berakhir menguntungkan. Namun, ini adalah resiko yang harus dihadapi oleh seorang pengusaha. Tapi, jika Anda dapat menjalankannya dengan baik, penghasilan  Anda tidak akan pernah lagi terbatas pada gaji.
Pekerjaan aman
Dalam masa krisis ekonomi, ketika tingkat pengangguran cenderung meningkat, memiliki sebuah bisnis sendiri bisa menjadi kenyamanan yang luar biasa. Anda tidak perlu khawatir menghadapi pasang surut ekonomi seperti orang lain. Anda tidak pernah khawatir dipecat atau diberhentikan.
Bebas mengatur jadwal
Sebagai seorang pengusaha, Anda dapat menikmati kebebasan jauh lebih tinggi daripada jika Anda bekerja untuk orang lain. Atau singkatnya, Anda sendiri yang menentukan jadwalnya.
Kontrol karir
Sebagai seorang pengusaha, tentunya Anda terhindar dari tekanan politik yang ada di lingkungan kantor. Karena Anda berada di puncak perusahaan.  Anda tidak perlu mencoba untuk mengungguli rekan-rekan Anda. tanpa ada rasa kekhawatiran, Anda dapat mencurahkan seluruh perhatian dan kemampuan untuk memperkokoh pertumbuhan bisnis Anda dan meningkatkan produk atau layanan Anda.

Senin, 11 Juni 2012

now and forever


Whenever I'm weary

From the battles that rage in my head

You make sense of madness

When my sanity hangs by a thread

I lose my way but still you seem to understand

Now and forever I will be your man
Sometimes I just hold you

Too caught up in me to see

I'm holding a fortune

That heaven has given to me

I'll try to show you each and every way I can

Now and forever I will be your man

Now I can rest my worries and always be sure

That I won't be alone anymore

If I only known you were there all the time

All this time

Until the day the ocean doesn't touch the sand

Now and forever I will be your man

Now and forever I will be your man

studying the character cassanova


There's a fine line between being a player and become Casanova. Giacomo Casanova was a historical figure of the sixteenth century, that the fame, fortune and misfortune that the term came to be known as that of a great lover, that was him. But being a Casanova-like "Casanova" - far more than getting her into bed. It's about developing a charm and charisma that will make you, like him, wherever you may please.This is of course not easy, but it will change your life forever, for better or worse, if you have the courage.EditSteps
A. Read the autobiography of "Histoire de ma vie" Casanova. He wrote the book for one reason only: I am writing my life to laugh at myself, and I berhasil.Bukunya more than 4,000 pages Is a very nice story about the adventures of a single man to conquer the world through his charm.Ads by GoogleDNS hosting a free 1 month 2 Minutes Try it now and you're done!www.PowerDNS.net2. Listen. Actually listening to someone is the most important rule is never going to learn about people, especially women. Listen to what they say. All people have dreams, fears, hopes and pikiran.Mendengarkan they will be the greatest gift you can give to anyone, big or small, wise or foolish, and if you can do it for them, they'll love you back.3. Have fun. The only reason to live life is to enjoy the adventure. Power, money, pleasure and joy will come in time but they will only spices on the main course. Even the charm and charisma that you will learn are mere accessories to the end of enjoying your freedom to do what you love.4. Love, laughter and life as hard as you can.5. Do not be afraid to swim against the tide, but do not hate those who frown upon your actions.6. Gamble when you can not afford to lose. This may seem like a horrible suggestion, but you will never be a creative, fast and brave than when the loss is not an option.7. Find out what you can not have.8. When you lose everything you will learn that you do not need it in the first place.9. Do not be afraid. No one needs to remember that ever came from fear. If you get fired from your job, well, you may not like it anyway. If a girl leaves you, there are many fish in the sea. If you get shot in the leg, well, you had it coming anyway.10. Felt that rather than thinking about it. One thousand women may fall in love with your dream, it will love you for your concerns.11 Do not listen to people. Most of them have a way to tell you that life is full of sin Casanova, moral deviation and deviousness. For the most part this is true. But the world needs dreamers juga.Mereka can never understand you, but they will not have fun as well. Trust yourself. Trusting your heart will take you to places that no one else can. You will make mistakes, of course, but it's not about being right or wrong, it's about life.12 Try it. At least once, most twice. This means forgetting prejudice, shut your mouth and actually do things. If you are always talking about buying a van and driving across the continent there is no reason to keep putting it off, the van is cheap, food everywhere, go for it!13 Get principle to begin with. "Being a good person" and "being honest" does not quite cut it. The principles you must stand for something beyond that, something in the line, "Freedom Beauty Truth, and Love" will be performed.14 Stand by your principles. Being free does not mean you can do whatever you want, by paying attention to your own principles higher than the actual law, let them be your guide.15 Stay thirsty. No matter what you accomplish, how great your life seems, or how you become tired, there's always a new adventure waiting around the corner for a man who is ready to do that.Ads by GoogleImóveis em-MG Brumadinho Lotes e Casas em Condominio Fechado Financiamento proprio (31) 3395-3621www.NorteSulimoveis.com.brPredio Guarulhos Excelente em my location, com partir de R preços a $ 3.400 m². Aproveite!vegus.com.br / imoveis / Auténtico-ResidencialHotéis em Cidade do Cabo Reserva em Linha, muito facil. Hotéis confortáveis ​​e económicos.Booking.com / Cape-Town-HoteisEditTips
Learn to speak, of things intangible abstract, dreams and hopes rather than facts and things, There is a gazillion articles about it out there.Looks good. Loving people means respecting all people, myself as well, and that includes your body. Exercise, dressing well as you can, enjoy the little things like haircuts and shoes shallow. This will increase your confidence. But remember that it is accessory.Dance, for fun.Learn from the master. They know their trade, players, politicians, salesmen, they're all building castles in the sky. There is much to learn from them."Be a little better every day. Do you smell it, look you, move you, or your beliefs, I leave it up to you.Remember even a great start at the bottom, the important thing is to keep moving.Smile. Laugh. Be thankful for this opportunity, raised his glass to his fellow and have a wonderful life.
Casanova can be a life-altering consequences.Forget about the stability and security. It's no life to have a nice corner office and three children.