Fiat Money
Menunggu saat-saat balon meledak memang
butuh waktu. Ibarat mencari tangkapan besar,
memang perlu pengorbanan yang lebih besar. Nah,
saat-saat itulah kami kadang mengagumi sistem
ekonomi yang telah kami rancang bersama-sama
para manusia yang telah menjadi kolega kami.
Sistem ekonomi yang bisa men-datangkan
keuntungan luar biasa bagi pihak yang cerdas,
seperti balnya Gago dan Sago. Bahwa ada yang
selalu dirugikan, begitulah alam menyeleksi (natural
selection). Hanya yang unggul dari yang lemah
(survival of the fittest) yang akan melanjutkan
estafet dan mengendali-kan alam.
Dalam hal ekonomi, mekanisme survival of the
fittest, mendapatkan bentuk idealnya saat mata
uang emas menggantikan sistem barter.
The Labyrinth of Debt- 31
32 – Satanic Finance
Namun para manusia modern, tidak melihat ini
sebagai puncak. Kami dari dunia setan juga
berkepentingan agar mata uang emas yang kurang
memberikan kesempatan bagi mereka
berimprovisasi dimodernisasi. Dan harapan itu
akhirnya tercapai ketika akhirnya dalam transaksi
ekonomi sehari-hari difasilitasi dengan uang kertas.
Ekonom menyebutnya Fiat Money. Uang yang
diciptakan tanpa didukung (backed) dengan logam
mulia seperti emas secuilpun.
Ingat kisah Sukus dan Tukus? Uang kertas
yang dimaksudkan di sini jauh lebih buruk lagi dan
itu. Kenapa? Karena bisa dicetak seberapa-pun oleh
penguasa dan tidak bisa ditukar dengan koin emas
(karena memang tidak ada sekeping pun emas yang
sengaja dicadangkan untuk mendukungnya).
Nah. uang ini menjadi berharga dan secara sah
berfungsi sebagai aim pembayaran (legal tender)
barang dan jasa ataupun utang, karena diterbitkan
oleh Pemerintah yang diakui. Artinya, kalau
Pemerintah itu kehilangan kepercayaan, demikian
pula yang terjadi dengan uang kertas yang
diciptakan. Ia tidak akan berharga, kecuali seharga
kertas dan biaya produksi yang diperlukan.
Contoh ekstrim sebuah negara A menerbitkan
uang kertas dengan nominal 100 dolar. Untuk setiap
lembar kertas ini, diperlukan biaya produksi (kertas,
investasi mesin cetak dan jasa pembuatan) senilai
The Labyrinth of Debt- 33
10 sen dolar (1 dolar = 100 sen). Bila tiba-tiba oleh
suatu sebab Pemerintahan A kolaps, maka uang
yang tadinya bernilai 100 dolar itu, menjadi kertas
yang tidak berarti. Kenapa? Karena orang asing
tidak mau menerima uang yang tak lagi berharga.
Dengan kata lain, uang kertas tidak bisa
diandalkan sebagai alat penyimpan nilai. Karena ia
tidak memiliki nilai instrinsik sebagaimana logam
mulia. Koin emas yang diterbitkan oleh sebuah
kerajaan atau pemerintahan tetap bisa beredar dan
bernilai, meskipun penguasa yang menerbitkannya
sudah sirna. Sebab, koin emas itu bernilai bukan
oleh dekrit penguasa. melainkan karena ia memang
berharga dan memiliki nilai. Pasar yang
menghargai, bukan pemerintah.
Namun meskipun koin emas bernilai, tapi satu
sisi ia kurang praktis. ltulah yang seringkali kami
bisikkan ke telinga manusia. "Percuma kalian
membawa koin emas yang banyak, jika kalian tidak
bisa menikmati. Kalian nggak bisa bermain-main,"
begitulah logika kami. yang terus kami dengungkan
kepada manusia dan membawa hasi!.
Membawa koin emas dalam jumlah besar,
selain bulky, juga bisa mengundang kejahatan.
lnilah kenapa ide membuat uang kertas
mengemuka. Dengan selembar kertas, bisa dilipat
dan dibawa kemana-mana. Tak ada suara
34 – Satanic Finance
gemerincing logam beradu. Pembawanya tidak waswas
dan lebih merasa aman.
Karena tidak perlu back up logam mulia,
otoritas moneter di negara manapun mudah tergoda
untuk mencetak uang seolah tanpa batas. Tapi
justru di sinilah letak improvisasi yang kami. dunia
setan, tunggu-tunggu. Karena melalui pintu ini,
kami bisa menggoda para penguasa yang tamak
dan rakus untuk terus mencetak uang. Satu-salunya
limit yang harus diperhitungkannya adalah menjaga
agar uang yang diciptakannya tidak menimbulkan
inflasi.
Ketika penciptaan uang melebihi jumlah barang
dan jasa atau output riil yang bisa diproduksi, maka
fenomena inflasi terjadi. Harga-harga barang dan
jasa mengalami tren naik dari waktu ke waktu.
Mereka yang hidupnya memiliki sumber penghasilan
yang sifatnya tetap, seperti buruh dan pegawai
paling terpukul oleh dampak yang ditimbulkannya.
ltu lantaran gaji yang mereka terima nilai riilnya
sudah terpotong sekian persen oleh inflasi akibat
jumlah uang (Fiat Money) yang beredar melebihi
kapasitas barang dan jasa yang tersedia.
Apa bahaya dari eksisnya uang kertas ini?
Seperti kisah Sukus dan Tukus, Gaga dan Sago
yang bermodal kolor (cuma mesin cetak uang) bisa
menguasai ekonomi dan akhirnya mengatur budaya
dan bahkan mengambil alih kepemimpinan
The Labyrinth of Debt- 35
setempat. Uang kertas tidak menambah
produktivitas seperti yang mereka janjikan, kecuali
produktivitas maya yang membuat para
penggunanya kesetanan bekerja, hanya untuk
mendapatkan kompensasi sumber daya yang
sedikit. Bila pekerjaan yang legal tiada mereka
dapatkan, mereka yang semula ramah dan
penolong, bisa berubah garang laiknya penjahat,
kehilangan malu laiknya pelacur dan asosial laiknya
orang egois. Disain kerusakan masal yang lagi-lagi,
bagi kami, adalah prestasi menakjubkan.
sumber :buku satanic finance